Kamis, 12 November 2015

SHALAT SUNNAH DHUHA

Assalamualaikum.. 
Bagaimana kabarnya hari ini sobat ??? Semoga baik aja yah.. Aamiin.. 
Kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang sering kita lupakan, sebab sunnah pada hal ini mungkin rutin dilakukan pada tiap orang, salah satunya ketika hendak memulai aktifitas ke tempat kerja atau di dalam maupun di luar rumah. Nah, dalam islam diajarkan tata caranya, khususnya yang telah contohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam..
 
Pahala shalat dhuha sama dengan pahala bersedekah sebanyak tiga ratus enam puluh tiga kali. Hal itu disebabkan di setiap jasad manusia terdapat tiga ratus enam puluh ruas. Setiap ruas perlu untuk mengeluarkan sedekah setiap harinya sebagai tanda syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah. Sedangkan sedekah tersebut sudah tercukupi dengan adanya shalat dhuha.
 
Adapun faedahnya adalah: Sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Abu Dzar, bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
"Setiap ruas dari kalian menjadi sedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, amar ma'ruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan, semua sedekah tersebut tercukupi dengan melaksanakan dua rakaat dari shalat dhuha."
 
Abu Hurairah Radiyallahu Anhu berkata:
"Kekasihku, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berwasiat kepadaku untuk melakukan puasa tiga hari setiap bulannya, melaksanakan dua rakaat shalat dhuha dan berwitir." (HR. Bukhari dan Muslim)
 
Adapun waktunya dimulai setelah terbitnya matahari lima belas menit kemudian, sampai sebelum masuknya shalat zhuhur sekitar lima belas menit.
Waktu-waktu terbaik untuk melaksanakan shalat dhuha adalah ketika terik matahari teramat panas. Bilangan maksimum mengerjakan shalat dhuha adalah delapan rakaat, ada pula yang mengatakan maksimalnya tidak terbatas.

Jangan lupa tinggalkan kritik / saran / celotehnya yang sopan di kolom komentar. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat. Aamiin...

SUNNAH-SUNNAH RAWATIB

Assalamualaikum.. 
Bagaimana kabarnya hari ini sobat ??? Semoga baik aja yah.. Aamiin.. 
Kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang sering kita lupakan, sebab sunnah pada hal ini mungkin rutin dilakukan pada tiap orang, salah satunya ketika akan shalat di masjid, di mushollah ataupun di rumah. Nah, dalam islam diajarkan tata caranya, khususnya yang telah contohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam..

Shalat Rawatib adalah shalat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu (shalat lima waktu).
 
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
"Tidakkah seorang muslim melaksanakan shalat karena Allah setiap harinya sebanyak dua belas rakaat yang merupakan shalat sunnah dan buka shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga..." (HR. Muslim)

Adapun dua belas rakaat tersebut adalah sebagai berikut:
Empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah magrib, dua rakaat setelah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.

Sobat muslim, apakah engkau tidak pernah mendambakan rumah di surga?? Kalau engkau memang mendambakannya, peliharalah nasehat-nasehat Nabi dan shalatlah sebanyak dua belas rakaat shalat sunnah rawatib.

Jangan lupa tinggalkan kritik / saran / celotehnya yang sopan di kolom komentar. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat. Aamiin...

SUNNAH MEMAKAI PEMBATAS KETIKA SHALAT

Assalamualaikum.. 
Bagaimana kabarnya hari ini sobat ??? Semoga baik aja yah.. Aamiin.. 
Kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang sering kita lupakan, sebab sunnah pada hal ini mungkin rutin dilakukan pada tiap orang, salah satunya ketika akan shalat berjamaah di masjid, di mushollah ataupun di rumah. Nah, dalam islam diajarkan tata caranya, khususnya yang telah contohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam..

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
"Tatkala salah seorang di antara kalian shalat, hendaklah dia shalat di belakang pembatas dan mendekatinya. Jangan sampai dia membiarkan orang lain lewat antara dirinya dan pembatas." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Khuzaimah)

Hadits tersebut merupakan dalil umum atas disunnahkannya memakai pembatas ketika shalat; baik ketika berada di masjid atau di rumah, laki-laki atau perempuan. Sering kali orang yang shalat tidak mau menunaikan sunnah ini. Dia shalat tanpa memakai pembatas.

Sunnah ini bisa dilakukan oleh seorang muslim berulang-ulang kali dalam sehari semalam. sebab, sunnah ini bisa dilaksanakan ketika dia shalat sunnah rawatib, shalat dhuha, shalat tahiyatul masjid, serta shalat witir. Begitu pula bagi perempuan bisa mengerjakan sunnah ini tatkala mengerjakan shalat fardhu di rumahnya. Adapun dalam shalat jamaah, maka imam posisinya sebagai pembatas bagi para makmum.

Permasalahan Seputar Pembatas Shalat, antara lain:

1. Pembatas bisa berupa apa saja yang searah dengan orang yang shalat menghadap ke arah kiblat. Misalnya, berupa tembok, tongkat, tiang, dan tidak ada ketentuan khusus mengenai sesuatu yang bisa dijadikan pembatas.
 
2. Adapun tinggi pembatas minimal seukuran dengan arah bawah dan orang yang shalat; artinya tidak kurang dari satu jengkal.
 
3. Jarak antara kedua telapak kaki dengan pembatas sekitar tiga dzira' (hasta). Artinya, ada jarak yang memungkinkan bagi orang yang shalat melakukan sujud.
 
4. Pembatas shalat disunnahkan bagi imam maupun orang yang shalat sendirian (baik shalat fardhu atau shalat sunnah)
 
5. Pembatas bagi imam merupakan pembatas bagi makmum. Dengan demikian, boleh lewat di depan orang yang shalat jika ada keperluan.

Jangan lupa tinggalkan kritik / saran / celotehnya yang sopan di kolom komentar. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat. Aamiin...

SUNNAH SUNNAH DALAM IQAMAH

Assalamualaikum.. 
Bagaimana kabarnya hari ini sobat ??? Semoga baik aja yah.. Aamiin.. 
Kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang sering kita lupakan, sebab sunnah pada hal ini mungkin rutin dilakukan pada tiap orang, salah satunya ketika hendak shalat berjamaah di masjid. Nah, dalam islam diajarkan tata caranya, khususnya yang telah contohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam..

Empat sunnah pertama dalam sunnah-sunnah adzan, juga disunnahkan dalam iqamah. Hal ini sebagaimana difatwakan oleh Lajnah Ad-Da'imah Li Al-Buhuts Al-Ilmiyah wa Al-Ifta' (Komite Pembahasan dan Fatwa di Saudi Arabia). Dengan demikian, jumlah keseluruhan dari sunnah-sunnah yang dipraktekkan ketika iqamah setiap kali shalat berjumlah 20 sunnah.

faedahnya:
Disunnahkan bagi yang mendengar iqamah untuk mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh orang yang mengumandangkan iqamah. Kecuali dalam kalmat Hayya 'alash Shalah dan Hayya 'alal Falah, hendaknya orang yang mendengarnya mengucapkan: La Haula wa La Quwwata Illa Billah.

Sedangkan pada saat orang yang membaca iqamah mengucapkan: Qad Qamatis Shalah, hendaklah orang yang mendengarkan menirukannya dan tidak mengucapkan: Aqamahallah wa Adamaha, sebab hadits ini dha'if (Lajnah Ad-Da'imah Lil Buhuts wa Al-Ifta')

Jangan lupa tinggalkan kritik / saran / celotehnya yang sopan di kolom komentar. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat. Aamiin... 

SUNNAH-SUNNAH ADZAN

Assalamualaikum.. 
Bagaimana kabarnya hari ini sobat ??? Semoga baik aja yah.. Aamiin.. 
Kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang sering kita lupakan, sebab sunnah pada hal ini pasti rutin dilakukan pada tiap orang salah satunya ketika mendengar lantunan Adzan, baik itu saat di rumah, saat di jalan atupun di tempat kerja. Nah, dalam islam diajarkan tata caranya, khususnya yang telah contohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam..

Adapun sunnah-sunnah adzan, sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma'ad.
1. Orang yang mendengar adzan menirukan apa yang diucapkan oleh orang yang mengumandangkan adzan, kecuali dalam lafazh Hayya 'alash-Shalah (marilah melaksanakan shalat) dan Hayya 'alal Falah (marilah menuju kemenangan). Sebab, dalam dua lafazh tersebut sunnah membaca: La Haula wa la Quwwata illa Billah (Tiada daya dan kekuatan selain dari Allah). (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Orang yang mendengar adzan hendaklah mengucapkan: 

"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Muhammad  sebagai utusan-Nya, dan Islam sebagai agamaku." (HR. Muslim)

3. Membaca shalawat terhadap Nabi setelah selesai menjawab panggilan Muadzin secara keseluruhan. Adapun paling sempurnyanya bacaan shalawat terhadap Nabi adalah Shalawat Ibrahimiyyah. Artinya, tidak ada bacaan shalawat yang lebih utama dari shalawat tersebut.

Dalilnya: Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
"Ketika kalian mendengar ucapan Muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Setelah itu, bershalawatlah kepadaku. Maka sesungguhnya orang yang membaca shalawat kepadaku satu shalawat, maka Allah akan bershalawat kepada orang itu sebanyak sepuluh kali." (HR. Muslim)

Makna shaalawat Allah kepada hamba-Nya adalah (Allah) memuji hamba tersebut pada golongan yang paling tinggi.

Sedangkan bacaan Shalawat Ibrahimiyah adalah:
"Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Terpuji dan Tersanjung. Ya Allah, berikanlah berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau berikan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Terpuji dan Tersanjung." (HR. Al-Bukhari)

4. Setelah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad hendaklah membaca:
"Ya Allah, Tuhan panggilan yang sempurna dan shalawat yang tegak ini, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah (keutamaan), dan bangunkan untuknya derajat terpuji yang Engkau janjikan kepadanya." (HR. Al-Bukhari)

5. Berdoa untuk diri sendiri setelah rampung dari semua itu. Artinya kemurahan dari Allah, karena berdoa pada waktu seperti ini akan mudah dikabulkan Allah, sebaimana disebutkan dalam sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam: "Ucapkan sebagaimana yang mereka ucapkan - maksudnya para muadzin, maka ketika engkau sudah selesai, mintalah (berdoalah) niscaya engkau akan diberi (dikabulkan)." (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar, serta dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

Jangan lupa tinggalkan kritik / saran / celotehnya yang sopan di kolom komentar. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat. Aamiin...

Senin, 09 November 2015

SUNNAH SAAT KE MASJID

Assalamualaikum.. 
Bagaimana kabarnya hari ini sobat ??? Semoga baik aja yah.. Aamiin.. 
Kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang sering kita lupakan, sebab sunnah pada hal ini mungkin rutin dilakukan pada tiap orang, salah satunya ketika ingin ke masjid. Nah, dalam islam diajarkan tata caranya, khususnya yang telah contohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam..
  
1. Bersegera dalam bepergian ke masjid. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Seandainya manusia mengatahui apa yang ada di antara panggilan (adzan) dan shaf awal, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan cara mengundinya. Dan andai mereka mengetahui (keutamaan) yang ada pada 'tahjir', niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan cara merangkak." (HR. Bukhari dan Muslim)
 
An-Nawawi berkata: "Maksud dari tahjir adalah bersegera untuk melaksanakan shalat."
 
2. Doa ketika berangkat ke masjid:
 "Ya Allah, jadikanlah di hatiku cahaya, di penglihatanku cahaya, dan jadikanlah di pendengaranku cahaya, dan jadikanlah di kananku cahaya, dan jadikanlah di kiriku cahaya, dan jadikanlah di atasku cahaya, dan jadikanlah di depanku cahaya, dan jadikanlah di belakangku cahaya. Dan berilah aku cahaya." (HR. Muslim)
 
3. Berjalan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Tatkala kalian mendengan iqamah, hendaklah kalian berjalan menuju shalat dan hendaknya kalian sakinah dan wiqar." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
 
Sakinah adalah tenang dalam bergerak dan menghindari dari perbuatan yang sia-sia.
Wiqar adalah menjaga pandangan dan mengecilkan suara serta tidak menoleh ke sana ke mari.

4. Pergi ke masjid dengan berjalan kaki. Para ulama fikih menyatakan bahwa disunnah memperpendek langkah dan tidak terburu-buru ke masjid supaya mendapat pahala berjalan lebih banyak lagi. Hal ini didasarkan pada nash-nash syariat yang menyatakan keutamaan atas banyaknya langkah pergi ke masjid.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian apa yang sebab itu Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mengangkat beberapa derajat?" Para sahabat berkata: "Ya, wahai Rasulullah." Rasulullah lalu menuturkan amalan-amalan yang antara lain adalah: "Banyaknya langkah menuju masjid." (HR. Muslim)
 
5. Berdoa ketika masuk  ke dalam masjid. Adapun doanya adalah sebagai berikut:

"Ya Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu."
 
"Ketika salah seorang dari kalian masuk ke dalam masjid hendaknya dia mengucapkan salam kepada Nabi dan berdoa, 'Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu." (HR. An-Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban)
 
6. Mendahulukan kaki kanan ketika masuk ke dalam masjid. Hal ini sesuai apa yang dikatakan Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu: bahwasanya salah satu sunnah adalah ketika engkau masuk ke dalam masjid, engkau memulainya dengan kaki kananmu, dan ketika engkau keluar, engkau memulainya dengan kaki kirimu. (HR. Al-Hakim dan dia mengatakan bahwa hadits ini shahih menurut syarat yang ditetapkan oleh Muslim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi)
 
7. Maju menempati shaf yang pertama. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Seandainya orang-orang tahu apa yang ada di antara panggilan (adzan) dan shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan mengundi, niscaya mereka akan mengundinya." (HR. Al-Bukhari)
 
8. Berdoa ketika keluar masjid. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Ketika keluar, hendaklah dia berkata: 

"Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari anugerah-Mu." (HR. Muslim, sedangkan penambahan dan An-Nasa'i: bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ketika keluar)
 
9. Mendahulukan kaki kiri ketika keluar masjid. (Sebagaimana ucapan Anas bin Malik sebelumnya dalam hal ini mendahulukan kaki kanan).
10. Shalat Tahiyyatul Masjid Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Ketika salah seorang di antara kalian masuk ke dalam masjid, hendaknya dia tidak duduk sampai melaksanakan shalah dua rakaat." (HR. Bukhari dan Muslim)
 
Asy-Syafi'i berkata: Shalat Tahiyyatul Masjid itu adalah sunnah sekalipun dalam waktu-waktu yang terlarang."
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Para ulama ahli fatwa sepakat bahwa shalat Tahiyyatul Masjid hukumnya sunnah."

Sedangkan jumlah keseluruhan sunnah-sunnah yang perlu dipraktekkan oleh seorang muslim ketika pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat lima waktu dan berulang-ulangnya dalam setiap kali adalah 50 sunnah.

Jangan lupa tinggalkan kritik / saran / celotehnya yang sopan di kolom komentar. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat. Aamiin...

Rabu, 04 November 2015

SUNNAH MASUK DAN KELUAR RUMAH

Assalamualaikum.. 
Bagaimana kabarnya hari ini sobat ??? Semoga baik aja yah.. Aamiin.. 

Kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang sering kita lupakan, sebab sunnah pada hal ini pasti rutin dilakukan pada tiap orang salah satunya ketika ingin ke kantor, ke rumah teman atau mungkin hanya sekedar masuk dan keluar dari rumah dengan keperluan tertentu. Nah, dalam islam diajarkan tata caranya, khususnya yang telah contohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam..

An-Nawawi berkata: "Disunnahkan mengucapkan Bismillah dan memperbanyak dzikir kepada Allah lalu mengucapkan salam."
1. Berzikir kepada Allah ketika masuk ke dalam rumah.

2. Kemudian baca doa masuk rumah. Setelah itu baru mengucapkan salam.

"Ya Allah,sesungguhnya aku meminta kepada-Mu kebaikan tempat masuk dan kebaikan tempat keluar. Dengan menyebut nama Alla, aku masuk dengan dan dengan menyebut nama Allah, aku keluar, dan hanya kepada Allah, Tuhan kami, aku bertawakkal." (HR. Abu Daud)
 
3. Memakai siwak. Rasulullah ketika masuk ke dalam rumahnya memulainya dengam memakai siwak. (HR. Muslim)

4. Mengucapkan salam. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik." (QS. An-Nuur: 61)

Adapun ketika keluar rumah juga hendak membaca doa.
Jika demikian, maka akan dikatakan kepadanya: "Engkau sudah tercukupi, engkau akan dijaga, engkau akan mendapat petunjuk dan setan akan menyingkir darimu." (HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud)

Adapun faedahnya pengamalan sunnah-sunnah ketika keluar rumah ini adalah:
1. Seseorang akan mendapatkan kecukupan atas apa yang menjadi harapannya, baik urusan dunia maupun urusan akhiratnya.
2. Seseorang akan mendapatkan perlindungan dari segala keburukan dan hal-hal yang tidak diinginkan, baik datangnya dari kalangan manusia maupun jin.
3. Seseorang akan mendapatkan hidayah yang merupakan lawan dari kesesatan.

Jangan lupa tinggalkan kritik / saran / celotehnya yang sopan di kolom komentar. Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat. Aamiin...